Archive for the 'PAKAIAN TRADISIOAL' Category

03
Oct
09

Pakaian KHAS BANTEN Pencak Silat

Kamis, 9 Juli 2009 | 16:52 WIB

Beberapa petugas di Tempat Pemungutan Suara 20 Kampung Seni dan Wisata Manglayang sibuk membolak-balik lembar-lembar formulir pemilu presiden. Raut wajah mereka tampak serius saat menjumlahkan suara.

Tidak ada yang berbeda dengan suasana di TPS lain kecuali mereka mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam. Leher para petugas TPS itu dikalungi lembaran kain batik. Kepala menggunakan kain ikat tradisional. Mereka mengenakan busana tradisional yang disebut baju pangsi dan celana komprang, pakaian khas Jawa Barat.

Menurut Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 20, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Ayub Erwansyah, baju pangsi biasa digunakan masyarakat Sunda ketika berlatih pencak silat.

Baju itu dipakai karena TPS itu terletak di Kampung Seni dan Wisata Manglayang. “Karena itu, kami ingin menerapkan kehidupan tradisional sambil melaksanakan tugas sebagai anggota KPPS,” kata Ayub.

Di Kampung Seni dan Wisata Manglayang memang dilakukan latihan pencak silat secara rutin. Namun, para anggota KPPS itutak ada yang menguasai pencak silat. “Kami hanya dipinjamkan pakaian. Kalau pelatihnya, ada orang lain. Semua panitia KPPS 20 berprofesi sebagai pegawai swasta, ha-ha-ha…,” ujar Ayub.

Para petugas KPPS itu tampak memakai baju dobel, di luar pangsi dan bagian dalam umumnya batik. Kondisi TPS 20 tampak sederhana dengan bangunan terbuka berukuran sekitar 25 meter persegi dan sisi yang ditutupi spanduk bekas. Sekat-sekat dibuat dengan tali rafia dan palang bambu.

baju silat

Para petugas bekerja dengan meja dan kursi sekolah. Lantainya terdiri dari bata yang disemen. Beberapa angklung yang bergantung pada bagian atap menambah suasana tradisional di kampung yang sejuk itu. Meski demikian, para petugas KPPS 20 tetap bekerja dengan semangat.

Pakaian rakyat Kampung Seni dan Wisata Manglayang berjarak 13 kilometer dari pusat Kota Bandung. Tempat itu dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan pribadi.

Anggota KPPS 20, Nandang S, mengatakan, jumlah anggota KPPS setempat sebanyak tujuh orang dan datang sejak pukul 07.00. Sekitar pukul 13.00 TPS ditutup, lalu panitia mulai melakukan penghitungan suara.

Pupuhu Kampung Seni dan Wisata Manglayang, Kawi, mengatakan, para anggota KPPS 20 memakai baju pangsi dan celana komprang secara spontan. “Saya juga kaget waktu disampaikan rencana menggunakan pakaian tradisional. Ada semacam kesadaran yang muncul begitu saja,” ujarnya.

Tidak ada rencana untuk mengenakan pakaian yang berbeda jauh hari sebelumnya. Semalam sebelum pemungutan suara, para anggota KPPS sepakat untuk menggunakan baju pangsi. Pada saat pemilihan legislatif, April lalu, mereka pun hanya mengenakan baju formal.

silat

Pada zaman dulu, komprang biasa dikenakan masyarakat Sunda setiap hari. Komprang tidak berasal dari daerah tertentu di Jabar, tetapi dipakai di seluruh provinsi itu, termasuk Banten ketika belum terpisah.

Baju tradisional Sunda sebenarnya beragam. Namun, baju pangsi dan celana komprang dipilih anggota KPPS di Kampung Seni dan Wisata Manglayang karena merupakan pakaian rakyat.

Cara menggunakan pakaian itu bermacam-macam. Sebagian penggembala kerbau, misalnya, mengenakan pangsi dan komprang dengan menambahkan sarung yang dikalungkan di bahu. Masyarakat Sunda lain mengikat sarung pada bagian pinggang. (DWI BAYU RADIUS)




ARCHIVES

Blog Stats

  • 32,343 hits

CALENDER

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

PAGES